Ada yang penasaran dengan sosok yang satu ini. mahasiswa Fakultas Hukum UNS ’10. Cewek yang kerap dipanggil Fika ini bernama lengkap Fikriya Afifiana Faizah, yang sekarang sedang sibuk kuliah, magang dan menyelesaikan tugas akhir.
Mbak Fika, begitulah ia disapa. Dia pernah menjadi Staff Divis Penelitian pada periode 2010/2011 dan kemudian menjabat sebagai Kadiv (Kepala Divisi) Diskusi KSP “Principium” FH UNS periode 2011/2012. Beberapa kegiatan lain di kampus seperti Voca Justicia dan Komunitas Debat pernah digeluti cewek berkulit putih ini. Sekarang cewek cantik ini lebih memilih untuk konsentrasi pada kuliah karena merasa sudah cukup dengan berbagai kegiatan diluar perkuliahan.
Menjadi juara dalam beberapa perlombaan sudah bukan hal yang asing lagi baginya. Jika berbicara tentang hal tersebut bukan soal hobi atau apa namun cewek cantik ini mengaku sudah mengikuti lomba-lomba sejak kecil. Entah berapa banyak piala yang sudah Ia dapatkan. Jika ditanya hobi, mbak Fika mengaku tertarik pada salah satu seni di Indonesia yaitu seni tari. Menggeluti tari sejak kelas kelas satu (1) SD. Hal ini pun terbukti dengan keikutsertaannya pada beberapa acara sebagai penari yang profesional. Selain itu mbak Fika juga belajar teater sejak kelas empat (4) SD.
Alasan memilih KSP “Principium” merubah mindset untuk lebih serius dalam lingkup kuliah, selain itu juga ingin belajar menulis. Dengan niat yang kuat akhirnya Mbak Fika membuktikan dengan mengikuti LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) di Universitas Indonesia sebagai langkah awal dalam mengikuti kompetisi pertama tingkat nasional.Setelah mengikuti LKTI tersebut Mbak Fika mengikuti kompetisi debat internal di UNS dan mendapat juara ke dua.
Dari dua perlombaan tersebut akhirnya cewek cantik ini mengikuti seleksi Kompetisi debat di Brawijaya Law Fair II pada tahun 2011. Kemudian masuk seleksi, dan memboyong Piala Juara I untuk Fakultas Hukum UNS. Dari pengalaman tersebut membuat keinginannya masuk KDFH (Kelompok Debat Fakultas Hukum) UNS dan mendedikasikan diri untuk membentuk KDFH menjadi lebih terorganisir. Setelah itu ia kembali disibukkan dengan mengikuti beberapa lomba di KDFH dan berhasil meraih peringkat 3 Debat Padajajaran Law
Fair di Bandung tahun 2012 dan Peringkat 3 mewakili Regional Jawa Tengah – DIY untuk Debat Mahkamah Konstitusi yang bertempat di Mahkamah Konstitusi Jakarta tahun 2012. Selain disibukkan dengan lomba-lomba debat ia juga membagi waktunya untuk menjabat sebagai Kadiv Diskusi KSP “Principium” periode 2011/2012 dan menyelesaikan program kerja dengan sukses.
Beberapa Karya Tulis yang pernah dibuat oleh Mbak Fika antara lain adalah. Analisis Dimensi Mini Car Sebagai Solusi Strategis Kemacetan Lalu Lintas (Sebuah Kajian Permasalahan Kemacetan Akut Di Jakarta), 2011; Urgensi Pers Mahasiswa Sebagai Sarana “Social Control” Bagi Pemerintah, 2011; Urgensi Perda Khusus Bagi Pembinaan Dan Kesejahteraan Anak Jalanan Di Kota Surakarta, 2012; Grand Design Stategic Plan Pengendalian Penduduk Sebagai Upaya Pemerintah Dalam Pembangunan Berkelanjutan Menuju Indonesia Sejahtera, 2013.
Saat SMA Mba Fika mengaku sudah belajar berorganisasi melalui keikutsertaannya sebagai anggota OSIS di SMA N 1 Surakarta. Dari SMA itulah Ia mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu tentang organisasi. Hal ini yang membuatnya terbiasa berorganisasi di dunia perkuliahan.
Cewek yang lahir di Surakarta, 27 Mei 1992 ini mengaku orang tua sangat menekankan sikap disiplin dalam dirinya sejak kecil. Orang tuanya tidak melarang setiap kegiatan positif yang dilakukan. Bahkan saat mengikuti lomba pun orang tua selalu mendukung.
Puncak dari Achievement-nya selama ini adalah keikutsertaanya sebagai Exchange Participant of AISEC Official Expansion UNS. Dan berkesempatan untuk berangkat ke China sebagai pengajar untuk sekolah dasar di Rural Area disana. Ini merupakan salah satu Social Project AISEC di Nanjing, China yaitu “Dare To Dream”. Pengalamannya disana merupakan pengalaman yang benar-benar berharga. Banyak pelajaran yang didapat dari perjalanannya mengajar di China. Bahkan sempat terlintas dipikirannya untuk membuat sebuah karya yang menggambarkan kesuksesan pemerintah China dalam mengatur permasalahan kependudukan dan manajemen mobilisasi penduduk disana.
Pengajar di Griya Studi Club ini kemudian menjadi Mawapres Fakultas Hukum UNS pada Februari 2013 yang lalu. Berbekal IPK 3,76 dan beberapa sertifikat kegiatan dan penghargaan serta prestasi dan tak lupa lagi kemampuan berbahasa Inggris, ia berhasil lolos seleksi dan meraih juara I serta mewakili Fakultas Hukum dalam Perlombaan Mawapres ke tingkat Universitas.
Pesan cewek asli Solo ini, agar kita siap menghadapi Mawapres tahun depan yang biasanya diikuti oleh Mahasiswa Semester V. “Harus disiapkan lktinya jauh-jauh hari dan belajar dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan IPK yang tinggi sejak awal masuk bangku perkuliahan”, ungkap cewek cantik ini. LKTI yang dihasilkan harus dengan tema yang membangun bangsa dan merupakan pemikiran dengan menghasilkan sebuah solusi yang implentatif agar mampu bersaing dengan fakultas lain, dan harus aplikatif. “Kalau bisa mulai dari semester empat sudah menyiapkan LKTI. Temukanlah hal-hal yang baru dan bisa diaplikasikan. Dan persiapkan IPK dari awal, dan tidak lupa organisasi juga dapat mempengaruhi. Karena organisasi merupakan sarana mengasah softskill sebelum masuk dunia kerja”.
Mba Fika mengaku awalnya tidak berniat masuk fakultas hukum. Tapi memilih sastra inggris. Seiring berjalannya waktu ia mengaku nyaman menjalani kuliahnya dan berusaha memberikan yang terbaik. “Hasil yang terbuahkan manis sebenarnya dari niat dan usaha yang maksimal. Selain itu mendekatkan diri, berkomunikasi, dan memohon pada Yang Kuasa itu pasti”, ungkap cewek berambut hitam ini.
“Aku belum merasa berhasil, terkadang masih merasa gagal dan aku juga pernah merasakan jatuh. Sebenarnya menjadi seseorang yang selalu berusaha mempersembahkan yang terbaik itu tidak mudah. Apalagi ketika orang lain juga menginginkan hal yang sama.
0 komentar:
Posting Komentar